Sebetulnya sudah lama tanah ini menjadi milik Mama, sejak diwariskan Eyang. Hanya saja orang tuaQ baru membangunnya sekarang. Berhubung kami tinggal di Jakarta dan rumah ini ada di Jojga, maka kami menjadikan rumah peristirahatan saja. Dan kebetulan Qu yang menempatinya selama 2 minggu ini, untuk mengisi cuti kantor. Beginilah kalau masih lajang, dapat cuti tapi bingung untuk mengisinya.
Tanahnya masih luas. Di halaman samping kami belum menata pepohonan yang tumbuh di situ. Ada beberapa pohon pisang di pinggir pagar tembok. Ada pohon sawo,mangga, jambu air dan pohon seri. Sedangkan di depan rumah ada pohon kanthil dan belimbing wuluh.
Qu senang menghirup udara panjang2 di teras depan. Tinggal sendirian beberapa waktu tak membuatQ takut, meski Qu seorang wanita. Sebab di belakang rumah masih tinggal keluarga Pak Karyo. Beliau adalah pegawai Eyang yang di tugasi menjadi penunggu tanah dan rumah ini sejak lama.
Malam pertama entah mengapa Qu merasa disergap kesunyian yang mencengkam. Qu nyalakan Tv dan mencari acara yang meriah. Rasa kantuk datang, dan tanpa terasa Qu tertidur di sofa depan Tv. Qu tak tau berapa lama, karena tiba2 ada yg membuatq bangun.
Qu lihat seorang anak kecil perempuan memegangi kakiq.
“Hai” sapa spontan. Qu belum perfikir dari mana anak itu datang. Gadis itu tersenyum, senyum yg lucu, manis tetapi……………. Aaaaaaahhhhh mengapa bulu kudu’Qu bediri…..??????!!!!!!!
“siapa Qmu dex,??” tanyaQu tetapi gadis kecil itu malah membalikkan badan dan melesat pergi kea rah belakang. Qu segera bangkit dan mengejarnya, dy tak ada. Dari mana dy masuk,? Ooohh ,, pasti dari pintu belakang dekat dapur, pintu itu belum Qu kunci.
Didapur Qu lihat Bu Karyo
“Saya buatkan susu jahe dan pisang goreng untuk Non Nanda” ujarnya.
“Terima kasih,” kataQu.
Lalu kutanyakan padanya tentang gadis kecil yang baru saja kulihat. Bu Karyo menghela nafas.
“Kasihan Non Nanda harus melihatnya. Gadis itu memang jahil sekali, tetapi sesungghnya dia tidak benar2 ada seperti kita.”
“Apa maksudnya,??” Qu terkejut.
“Besok saja saya ceritakan kalau sudah pagi.”
Qu setuju. Bu Karyo menemaniku nonto Tv sambil menyantap pisang goring bikinannya. Setelah malam semakin llarut dan Qu makin ngantuk, Bu Karyo pun berpamitan.
Tetapi tidurQu yg baru sebentar terganggu, Qu lihat seorang laki2 separuh baya dengan blankon dan luriknya berdiri di samping tempat tidurQu. Astaga.!!!!
Dan dengan cepat , tanpa berkata2 lelaki itu menampar pipiku. Qu usap pipiku, aaahhhggg…. Seumur2 belum pernah ada yang menamparQu. Kurang ajar sekali bapak itu. Tetapi begitu Qu tersadar, lelaki itu sudah tak ada.
Qu tau, ini pasti sesuatu yg tidak wajar. Ini pasti sesuatu yang gaib.Qu pun beranjak dan keluar kamar. Percuma tidur,, Qu pasti di ganggu terus. SebenarnyaQu nie penakut,, tetapi kepalang tanggung, tak ada siapa2 lagi di rumah nie. Tak ada yg bisa menolongQu. Qu menyesal,, seharusnya Bu KaryoQu minta menemaniQu tidur. Qu putSkan menghabiskan menghabiskan malam dengan menonton tv. Tetapi belum lagi Qu nyalahkan tv, aQ seperti melihat bayangan wanita duduk di ruang tamu. Ketika Qu datangi memang ada wanita berpakaian putih agak samar. Wanita itu berparas dingin , tetapi jelas dia bukan orang kita. Rambutnya pirang dan hidungnya mancung. Matanya….. mataya kenapa hitm dan cekung,???? Lalu perutnya…hamil. Wanita itu tampaknya sedaang hamil.
Sayang,, lampu di ruang tamu temaram. Aq berniat menyalakannya, tetapi wanita itu berlalu dan keluar melalui pintu yang tertutup,!!!!!! Tuhan, tidak salahkah yang Qu lihat,??? Ketakutan menyergapQu, rasanya tubuhQu lemas,! Cepat Qu telfon adikqu di Jakarta.